Kamis, 20 Juli 2017

ENTITY chapter 3: CHAOS


ENTITY : CHAOS


     Etenal sword telah bangkit oleh kekuatan cahayaku, sang jendral kegelapan Igor terluka parah oleh tebasan Eternal sword, satu demi satu pecahan Entity telah berhasil kami dapatkan kembali.
Hari demi hari berlalu, aku bersama Li na dan Atland yang sekarang berada pada squad A, telah berhasil mengalahkan monster-monster kegelapan untuk membantu squad S mendapatkan pecahan-pecahan Entity.
     Aku berpikir Zelfreays pasti akan kembali seperti semula, kuat, damai dan aman dari serangan kegelapan, bahkan terlintas dipikiranku bahwa kami akan mengalahkan awan kegelapan dengan mudah dengan Eternal sword yang aku miliki.
     Seluruh pecahan entity yang tersisa  hampir terkumpul, menurut salah satu pemimpin Zelfreays, Nuee sang ratu merah ia mengatakan pecahan terakhir ada pada tangan Igor, sebelum meninggalkan ruang Suci Entity yang ia hancurkan dan beralih kepada awan kegelapan Igor menggenggam pecahan Entity dan membawanya masuk kedalam awan kegelapan bersama dirinya.
Kami semua memikirkan bagaimana caranya dapat masuk kedalam awan kegelapan. Selama ini kami hanya bertarung melawan monster dan mencari pecahan Entity tanpa berpikir bagaimana mereka dapat masuk kedalam Zelfreays.
     Dovi pemimpin dari squad S mengatakan "kita tidak boleh gegabah dalam menyusun rencana, kita juga tidak tau apa yang akan dilakukan Igor juga Byllzard. Mereka pasti tidak akan tinggal diam dengan bangkitnya Eternal sword."
    Javotte sang Raja Biru juga mengingatkan kepada seluruh pejuang cahaya" wahai para pejuangku, kekuatanku dan Nuee tidak dapat selamanya menahan awan kegelapan, jadi sebisa mungkin kita harus dapat mengetahui bagaimana caranya untuk mendapatkan kembali pecahan Entity yang terakhir dari tangan Igor".
Seluruh squad ikut memutar otak untuk dapat masuk kedalam awan kegelapan dan mendapatkan pecahan Entity terakhir. 

      Aku, Li na, Atland dan juga kedua pengawal squad B yang... Aaaah.. Aku malas mengatakan nama mereka.. Hahaha.. Pengawal bertubuh besar yang juga selamat dari serangan wyvern tapi bermental rendah, mereka adalah Mada dan Gena. Aku tidak perlu panjang lebar mengenai kedua orang ini, kalian juga sudah mengetahui kebodohannya kan. Ha. Ha. Ha.
     Kami mendapatkan tugas pengamanan wilayah Zelfreays, karena monster-monster kegelapan telah turun disana. Byllzard sang raja kegelapan sepertinya ingin mangalihkan perhatian kami untuk rencana yang akan ia lakukan, frekuensi dari turunnya monster kegelapan ini semakin tinggi dan jarak merekapun sulit untuk ditempuh. Kebanyakan dari para pejuang hanya menjalankan misi tanpa berpikir panjang tentang apa yang akan mereka hadapi, tetapi kami berdasarkan pengalaman pahit yang telah kami lewati, kami lebih berhati-hati dalam persiapan dan berpikir apa yang harus kami lakukan dalam setiap misi yang kami jalani.
Mada dan Gena terus saja bernyanyi dalam perjanan kami, suaranya yang hancur membuat kuping kami sakit. Aku dan Atland memiliki ide untuk menjahili mereka agar berhenti bernyanyi. Aku melihat ada sarang lebah diatas pohon tempat kami beristirahat. Akupun berbicara dengan Atland "hei Atland, bagaimana jika kita menjahili Mada dan Gena itu? Daritadi kupingku sakit mendengar suara hancurnya itu.. Aduuh...", Atland menjawab "emm.. Ya boleh juga Ray, aku jg tidak bisa beristirahat karena suara aneh mereka, tapii.. Bagaimana kita menghentikannya ya?", aku dengan wajah kejahilankupun memberi tau Atland rencanaku "aku melihat sarang lebah diatas pohon ini, dan itu tepat diatas kepala mereka.. Hehe.. Bagaimana jika kita jatuhkan tepat di depan mereka Atland??" Atland sambil tersenyum mengatakan "heheee.. Kau jahiiil sekali Ray... Baik apa yang harus aku lakukan untuk rencanamu itu?", aku menjelaskan " aku akan berjalan memutari pohon ini, kau berpura-puralah ikut bernyanyi bersama  mereka sambil mengalihkan perhatiannya, saat aku berikan aba-aba kau mundurlah dan dengan kekuatan cahayamu yang dapat memanipulasi air itu buatlah dinding perlindungan untuk dirimu dan Li na, agar tidak ikut tersengat oleh lebah itu.. Hehehehe, bagaimana kau mengerti?? " Atland menahan tertawanya dan mengatakan "baik akan aku ikuti dan sesuaikan dengan aba-abamu".
     Maka dimulailah rencana kami, aku berpura-pura ingin buang air kecil ke belakang pohon, Atlandpun mendekati Mada dan Gena, "hei kalian aku juga ingin ikut bernyanyi boleh?" Gena menjawab dengan suara besar dan nada bodohnya "ya, kemarilah Atland ikut bernyanyi bersama kami.. Wuahahahaha".
Tidak lama akupun menggerak-gerakkan dahan pohon untuk memberi aba-aba pada Atland, Atlandpun melihat aba-abaku, ia langsung berjalan perlahan-lahan menjauhi Mada & Gena, dan langsung saja aku potong dahan pohon  yang terdapat sarang lebah tersebut, seketika sarang lebahpun jatuh tepat di tengah Mada & Gena, Atland langsung membuat tembok perlindungan dari air dan Li na pun bertanyA pada Atland "Atland ada apa ini, mengapa kau membuat tebok pertahanan?", Atland menjawab "Ray sedang menjahilli Mada dan Gena dengan sarang Lebah, kita harus berhati-hati dari serangan lebah.. Hahaha". Li na kaget dan mengatakan "Hah Ray itu tega sekali, padahal Mada dan Gena baik kepada kita. Emm.. Tapi memang sih daritadi suara mereka mengganggu.. Hahaha.. Aku tidak ikutan ya menjahili mereka.. Aku ikut tertawa saja".
Mada "huaaaaaaaa.. Genaaa apa ituuu......!!!!!", Gena "iii... Ini lebaaah... Larii Madaa.. Selamatkan diri kitaaaa...!!!", akhirnya Mada dan Gena berlari hingga menceburkan diri kedalam danau. Aku dan Atland tertawa terbahak-bahak, sementara Li na menyiapkan sihir apinya untuk mengusir lebah-lebah tersebut.
     Selang beberapa waktu kami akhirnya melanjutkan perjalanan, Mada dan Gena dengan wajah bengkak-bengkak akibat sengatan lebah berkata "aaaa.. Ray jika kau ingin menjahili kami jgn seperti itu.. Huhuhu.. Kami takuut dan sakiit tauu.. Huhuhu", aku dengan senyum jahilpun menjawab"habis kalian bernyanyi sampai lupa kalau kami ingin beristirahat.. Hahahaha". Ditengah perjalanan akhirnya kami menemukan 4 monster kegelapan, kami bersiap membentuk aba-aba menyerang monster-monster itu. Aku, Atland dan Li na masing-masing menyerang satu monster Mada dan Gena dengan kekompakkan mereka jg menyerang salah satu monster.
     Aku menginstruksikan teman-teman untuk tidak membunuh monster-monster ini agar dapat mengetahui cara mereka dapat melintasi Zelfreays dan awan kegelapan tempat mereka berada.
 Li na dengan sihir apinya berhasil membuat terpojok salah satu monster dan ia menghancurkan bebatuan untuk menahan monster tersebut agak tidak bisa kabur kemana-mana.
Atland memanipulasi air dan membekukan tubuh monster yang ia hadapi, sehingga monster tersebut tidak dapat bergerak, tetapi tetap dalam keadaan hidup.
Gena dan Mada menjepit monster tersebut dengan tubuh besar mereka, dan mengikatnya di pepohonan.
     Aku melihat teman-teman berhasil menangkap monster-monster tersebut langsung berpikiran, bagaimana jika aku sengaja membuat monster yang aku lawan ini kabur, dan ia akan kembali ke awan kegelapan, sementara aku dapat melihat bagaimana caranya monster ini masuk kedalam awan kegelapan.  Aku menghindari setiap serangan yang di lancarkan monster ini dan memberikan pukulan-pukulan kepadanya hingga monsterpun tersudut. Pada posisi ini aku memasang wajah seram dan aku mengeluarkan Eternal sword untuk menakut-nakutinya dengan tingkah laku seakan aku akan membunuh monster ini. Dengan terkejut Li na berteriak "Ray apa yang kau lakukan, jangan bunuh monster itu, kita harus mendaparkan info darinya!", Atland, Mada dan Gena juga mengatakan hal yang hampir serupa dengan Li na, aku tidak menghiraukan kata-kata mereka. Aku meneruskan aksiku dan pedang Eternalpun mengeluarkan cahaya yang besar dengan kekuatanku, hingga akhirnya monster yang ketakutan itupun membuka gerbang menuju awan kegelapan dan pergi kedalamnya.
     Atland mengatakan "Ray apa-apan kau ini.. Se-kesal apapun dirimu tapi kita harus tetap tenang untuk mendapatkan informasi dari mereka", Aku membalas kata-kata Atland dengan senyuman lebat sambil berkata "Hey Atland, Li na taukah kalian? Kita baru saja mendapatkan informasi yang paling besar", Mada dan Gena langsung bertanya kepadaku "apa maksudmu Ray, kami tidak mengerti?". Aku menjelaskan kepada mereka "apakah kalian tidak melihat kejadian yang barusan saja terjadi di depan mata kita??? Barusaja monster itu membuka gerbang ke wilayah awan kegelapan, melalui gelang hitam yang mereka gunakan, sekarang kita harus melihat kepada ketiga monster yang tertangkap dan mengambil gelang hitam yang mereka gunakan", Li na "ah benar juga kata-katamu Ray, monster tadi tepat berpindah di depan matamu kan", Atland drngam cepat memeriksa ketiga monster yang tertangkap "Ray benar.. Di lengan mereka bertiga memakai gelang hitam yang kau bilang", Aku memberikan instruksi kepada Atland, Mada, dan Gena " teman-teman kumpulkan gelang hitam itu dan kita kumpulkan menjadi satu".
     Setelah 3 buah gelang hitam terkumpul kamipun bersiap untuk kembali dan memberitahukan apa yang telah kami temukan ke pusat Zelfreays, tetapi aku memiliki pemikiran lain "Li na, Atland, bagaimana jika kita mencoba pergi kedalam awan kegelapan dan menyusup kedalamnya untuk mencuri pecahan Entity yang terakhir dari Igor?". Kami ada 5 orang tetapi kami hanya mendapatkan 3 gelang hitam, jadi hanya 3 orang dari kami yang bisa memasuki awan kegelapan. Atland memberikan pendapatnya" apakah tidak sebaiknya kita berikan ini pada Nuee dan Javotte lebih dulu, agar mereka yang memutuskan siapa saja yang siap memasuki awan kegelapan? " Li na" emm.. Kata-kata Atland benar Ray, kita tidak tau seperti apa kondisi disana dan dimana Igor menyembunyikan pecahan Entity itu", Mada dan Gena ikut memberikan pendapatnya " iya Ray belum lagi, disana jg tempat tinggal Sang Raja Kegelapan Byllzard, kami jadi takut". Aku dengan sedikit kesal karena teman-temanku tidak mendukungku akhirnya mengatakan "apakan kalian tidak ingin menyelamatkan Zelfreays dari semua derita ini? Jawab kata-kataku". Perdebatan panjang dari kamipum terjadi untuk hal ini. Hingga akhirnya muncul suatu keputusan Aku, Mada dan Gena yang akan pergi kedalam awan kegelapan, karena mereka bilang tidak bisa membiarkan aku pergi seorang diri. Sesaat kami akan membuka gerbang menuju awan kegelapan, Atland menghentikanku "tunggu Ray, kali ini aku tidak akan membiarkan kau pergi sendirian, aku akan ikut denganmu!", dan yang ridak aku sangka Li na juga mengatakan hal serupa dengan Atland "Ray aku tau hal ini adalah sebuah kebodohan, tetapi akan lebih bodoh jika aku membiarkanmu terjatuh lagi dalam bahaya sedangkan aku tidak berbuat apa-apa".
      Akhirnya kami mulai membuka gerbang menuju awan kegelapan, Mada dan Gena dengan wajah sedihnya mengucapkan selamat tinggal kepada kami, dan berjanji secepatnya kembali untuk membawa bantuan dari Zelfreays.
     Seperti gua yang gelap dan membuat pusing, kami memasuki gerbang menuju awan kegelapan. Sesampainya disana hanya terlihat kegelapan disepanjang mata memandang, gersang dan tandus, seperti gurun tanpa adanya air, dengai ngarai-ngarai tinggi di sekelilingnya. Hanya terlihat satu istana sangat besar dengan awan gelap mengitari puncak-puncak istana tersebut. Aku memiliki firasat disanalah tempat Byllzard dan Igor berada.
     Aku membuat rencana untuk menyusup sebagai pasukkan kegelapan dengan diam-diam melumpuhkan penjaga istana dan mengambil pakaian perang mereka. Kami dengan leluasa dapat menyelinap masuk ke dalam ruang-ruang dalam kerajaan kegelapan ini, tanpa kami sadari kami sudah berada dalam jebakan Igor yang telah mengetahui kedatangan kami. Kami melihat satu persatu lorong dan kamar untuk mencari pecahan entity, hingga kami melihat sebuah cahaya bersinar dari salah satu ruangan. Kami memasuki ruangan yang sangat hening tersebut, dimana ruangan itu tidak terdapat apa-apa dan memiliki ukuran ruang yang sangatlah luas, hanya terdapat satu meja dengan perlindungan dengan satu benda bercahaya di atasnya. Pecahan benda itu adalah pecahan Entity yang tersisa. Kamipun sangat senang dapat menemukan pecahan Entity itu dalam kerajaan kegelapan ini.
     Tetapi Igor telah menanti kami dalam ruangan tersebut. Lengan kanannya yang hancur karena tebasan pedang Eternal telah pulih dan terganti oleh lengan monster kegelapan, luka yang terjadi pada wajahnya juga menambah kesan mengerikan pada tampilannya saat ini. Igor berkata "kalian orang-orang yang telah membunuh wyvern kesayanganku, dan juga melukai tubuhku, sekarang ingin mencuri hartaku, bukti kekuatanku atas segalanya.. Ha.. Ha.. Ha, apa kalian mampu menghadapiku disini?", aku menjawab "kau telah kukalahkan sebelumnya, kini hasilnya jg akan sama, ditambah kekuatan kami juga telah berbeda dari saat itu", Li na mengatakan padaku "Ray jangan memancing kemarahannya, sepertinya ia sangat mengerikan", aku menjawab perkataan Li na "ya baiklah, tetapi kita juga tidak bisa diam saja dengan kata-kata yang meremehkan kita seperti itu".
     Igor sambil tertawa melihat kami mengangkat tangannya seakan menyuruh kami untuk menyerangnya. Aku yang sudah sangat emosi dan ingin membalaskan dendam atas kematian Axcel tidak segan-segan langsung menyerangnya. Igor dengan kekuatan fisiknya benar-benar sangat kuat, ia dapat menahan serangan air dari Atland dengan lengannya dan secara cepat menjatuhkan tubuh Atland dengan pukulannya kegelapannya yang sangat kuat. Aku juga tidak dapat memberikan ia satu pukulanpun karena ia berhasil menghindari seluruh serangan yang aku lancarkan, dan ia mengakhirinya dengan pukulan telak tepat di perutku, akupun jatuh terhempas ke sudut ruangan ini. Li na yang melihat pertarungan kami lalu mencoba untuk menyerang Igor, tidak disangka ternyata serangan bola api Li na berhasil mengenai Igor dengan telak. Tetapi dengan kecepatan yang dimiliki Igor iapun berhasil memukul jatuh Li na.
     Aku dan Atland bangkit dan secara bersama-sama menyerang Igor pukulanku telak meninju igor, tetapi Atland terpukul jatuh kembali oleh Igor. Saat Igor terjatuh aku langsung menarik Atland dan menuju ke arah Li na. Aku berkata kepada teman-temanku "apa kalian memperhatikannya?? Tangan monsternya itu adalah titik lemahnya, memang dia memiliki kekuatan yang hebat ditangan barunya, tetapi kecepatan serta refleks geraknya sangat lemah pada bagian itu", Li na setuju dengan penglihatanku "iya kau benar Ray, seranganku yang tadi mengenainya juga pada bagian itu", di satu sisi Atland yang bangkit dari pukulan Igor berkata "iya kita memang mengetahui sisi lemahnya, tetapi disini jg kita sangat lemah Ray, Li na, aku tidak memiliki cukup persediaan air untuk dapat mengalahkannya, disamping itu sadarkah kalian kekuatan dan kecepatan kita jauh menurun di dlm awan kegelapan ini, tubuhku sedikit terasa lebih berat disini.", aku juga membenarkan analisa Atland "aku juga merasakan hal itu Atland, sepertinya kita harus secepatnya mengalahkan Igor dan keluar dari tempat ini"
   Melihat teman-temanku yang telah kelelahan, akupun membakar potensi cahayaku dan menggabungkannya dengan Eternal sword, tetapi ada yang aneh dengan Eternal swordku, cahaya yang dikeluarkan pedang ini tidak sebesar dan bersinar seperti biasanya,aku merasakan firasat yang sangat tidak baik. Dengan kekuatan yang tidak seperti biasanya, kami tetap bertarung dengan Igor, Igor berkali-kali mampu menghindari serangan kami, tetapi karena kami sudah dapat membaca kelemahannya serangan kami juga banyak yang telak mengenai Igor, pedang Eternal yang tidak memiliki kekuatan seperti biasanya tidak mampu menebas tubuh Igor yang sangat kuat bagaikan karang dan sehingga kekuatanku dan pedang Eternal hanya  memberikan luka-luka yang tidak cukup fatal ke tubuh igor .
      Igor yang semakin lama terlihat kewalahan akhirnya berhasil memukul jatuh Atland yang sudah kehabisan energi dan juga persediaan airnya, hingga terlempar dan menghujam lantai dari ruangan ini. Aku yang panik dengan jatuhnya Atland langsu berlari mendekatinya, tetapi igor dengan cepat mengeluarkan tinju kegelapan dan meninju wajahku hingga aku harus menghantam dinding dari ruangan ini.
Aku dan Atland tidak berdaya lagi menghadapi Igor, sambil berjalan dengan kelelahan dan kesakitan Igor mendekati Li na yang jg sudah ketakutan dengan kekuatan sang jendral kegelapan iapun berkata "pergilah dari kalian dari istana kegelapan ini, selagi kalian mampu".
     Tidak aku sangka, Li na yang ketakutan itu mengamuk dan membakar potensi cahayanya menjadi sebuah badai api besar yang berbentuk seekor burung Phoenix. Mata Li na yang bersinar terang bagaikan lidah api, memandang marah kepada Igor, dan langsung saja ia menghantamkan badai api itu kearah Igor, Igor yang juga sudah kelelahan tidak dapat berbuat apa-apa dan serangan Li na sangat tepat mengenai Igor, seisi ruanganpun hancur.
     Atland yang tersadar langsung membuat perisai pertahanan dari sisa-sisa air yang iya miliki untuk melindungi tubuh kami dari kekuatan yang Li na keluarkan, Li na yang sudah lemah langsung terjatuh, dan Igor yang terkena serangan badai api tadi sepertinya langsung tewas.
Pecahan Entity yang tadi kami lihat entah menghilang kemana, dan situasi bertambah sulit dengan kedatangan para pasukan kegelapan yang mulai mengepung kami.
     Tiba-tiba lantai ruangan yang kami pijak seperti bergemuruh dan langsung runtuh kebawah tanah, pasukkan kegelapan tidak dapat mengejar kami yang terjatuh karena lantai yang hancur tadi tertutup oleh batu-batu besar sampe kebawahnya. Byllzard yang merasa kesal akan kecerobohannya langsung mengamuk dan memerintahkan seluruh pasukkan kegelapan bersiap untuk bertempur serta menghancurkan Zelfreays dan sebagian lagi mencari kami yang dianggapnya para penyusup.
      Aku yang tersadar di bawah tanah langsung kaget dan tidak bisa berkata apa-apa karena ternyata Igor yang menyelamatkan kami. Aku yang masih lemah berkata pada Igor "a.. Apa yang kau lakukan? Kau jendral kegelapan yang telah menghancurkan Entity", " iya kau benar akan hal itu, akulah yang menhancurkan Entity, aku pula sang jendral pengkhianat Zelfreays, tapi aku tidak serendah itu", aku terkejut dan bertanya "apa maksudmu??", dengan wajah yang sedih Igorpun menjawab"Saat itu aku berniat mengorbankan diriku kepada Byllzard dengan maksud untuk dapat mengetahui kelemahannya, tetapi diluar dugaan aku tidak dapat mengendalikan kekuatan kegelapan yang pada saat itu dia berikan kepadaku, aku melihat apa yang aku lakukan, aku mengalahkan Raja hijau Tundra, dan aku juga menghancurkan Entity, tetapi aku tidak dapat mengontrol tubuhku, aku tidak dapat berbuat apa-apa".
     Aku hanya diam dan Igor melanjutkan ceritanya "saat aku kembali kedalam awan kegelapan ini Byllzard mengambil kembali kekuatannya dari tubuhku dan kesadaranku perlahan-lahan kembali, dengan mata kepalaku aku melihat kehancuran Zelfreays, kau tidak akan bisa membayangkan apa yang aku rasakan bukan?", aku dengan penasaran bertanya pada Igor" lalu mengapa kau terus menghalangi kami untuk mendapatkan pecahan Entity? ", Igor menjawab" taukah kau, aku tidak pernah membunuh para prajurit Zelfreays, kalaupun mereka banyak yang tewas, itu karna pasukkan kegelapan, aku hanya menyerang untuk melumpuhkan tidak membunuh".
     Aku yang teringat dengan rekanku Axcel langsung membantah kata-kata Igor "Apa katamu tidak pernah? Lalu bagaimana dengan temanku yang Telah kau bunuh saat iya menyelamatkan Li na di kuil Raja Indra?? Kau bilang, kau tak pernah membunuh prajurit Zelfreays hah!!!", Igor lantas menjawan "taukah kau apa arti Wyvern itu bagiku? Dia adalah temanku satu-satunya di dalam awan kegelapan ini, wyvern itu sangatlah baik, walaupun ia terlahir dari  di dalam awan kegelapan ini tapi ia satu-satunya makhluk yang menemaniku dalam awan kegelapan ini, jika memang iya harus ke medan perang, aku hanya menjadikannya tunggangan tidak sebagai senjataku", aku yang masih emosi kembali membalas kata-kata Igor "Lantas mengapa wyvern itu menyerang kami dan membawa Li na kedalam kuil Raja Indra?", Igor kembali menjawab "aku mengetahui kalian sedang membawa perbekalan, kemudian aku juga tau kalian dihadang oleh monster-monster itu dan kalian kewalahan karena kalian belum cukup memiliki kekuatan, maka aku memerintahkan wyvern untuk menjauhkan kalian dari tempat itu, tapi tidak aku sangka justru satu-persatu kekuatan kalian bangkit disanan, Wyvern membawa temanmu yang terluka krna ia bermaksud mengobatinya". Emosiku lama kelamaan mulai reda, tapi aku masih belum bisa menerima kematian Axcel ditangan Igor. Igorpun mengatakan "sama seperti dirimu akupun sangat marah saat tau Wyvern dibunuh, sehingga aku gelap mata dan melakukan hal itu, aku mohon maaf padamu...".
      Aku kembali bertanya saat ini kenapa igor masih di dlm awan kegelapan dan apa yang harus kami lakukan saat ini. Igor menjelaskan saat ini ia hanya ingin kembali kedalam Zelfreays dan ia telah mengetahui kelemahan Byllzard, kemudian yang ingin ia lakukan adalah menyelamatkan kami untuk keluar dari awan kegelapan, dan satu lagi ia mengatakan bahwa ia sangat bangga kepadaku karena menurutnya aku memiliki potensi cahaya yg murni sehingga dapat membangkitkan pedang Eternal, tetapi ia juga memberiku saran untuk aku berlatih lagi untuk menggunakan pedang itu dengan baik.
Li na dan Atland akhirnya tersadar aku menjelaskan seluruh cerita tadi kepada mereka, walaupun dengan penuh rasa tidak percaya kepada Igor akhirnya mereka juga mengikuti Igor. Saat ini kami dan Igor berjalan melewati lorong bawah tanah untuk dapat keluar melewati istana kegelapan Byllzard. Setelah sekian lama kami berjalan sampailah kami diujung gua tersebut, dan portal antara Zelfreays juga awan kegelapan telah dapat untuk Igor buka, Igor mengatakan sebelumnya, portal kegelapan tidak akan dapat terbuka dalam di dalam area istana kegelapan, hal itu untuk mencegah para penyusup kabur dari area instana Byllzard itu.
Sesaat Igor akan membuka portal, tiba-tiba satu kekuatan besar menghantam tubuhnya hingga iya terlempar dan menghujam ngarai di sekitar tempat kami akan membuka portal.
     Kami terkejut dan ternyata itu adalah kekuatan Byllzard, melihat betapa hebatnya kekuatan tersebut, sampai membuat Igor yang kuat terlempar dan tidak berdaya kami hanya bisa tertegun, dan berharap dapat keluar dari tempat ini.
Pasukkan kegelapan dengan para monster telah mengepung kami, Byllzard juga telah menampakkan dirinya di barisan akhir para pasukkan. Sosoknya yang tinggi besar dengan sebelah wajah yang hancur dan tertutup topeng yang mengerikan dengan menggunakan jubah raja, membuat kami sangat gemetar tidak bisa buat apa-apa.
      Disaat yang mengerikan seperti ini, mendadak muncullah petir yang menyambar para pasukkan terdepan yang mengepung kami, hingga mereka tewas tak berdaya. Disaat aku melihat sumber kekuatan itu yang berasal dari atas ngarai, ternyata itu adalah kekuatan perisai petir milik Dovi.
Dovi bersama dengan 3 orang dari squad S dan juga Mada dan Gena yang memberanikan diri untu memasuki awan kegelapan, melompat dan turun dari atas ngarai, dan langsung menuju kearah kami dan melindungi kami. Dovi dengan marah langsung memukul kepalaku "bodoooh apa yang kau lakukan!!! Seharusnya kau tidak berpikiran pendek dan membahayakan dirimu seperti ini Ray!!, aku menjawab sampe memegang kepalaku yang sakit" aduuh iyaa ayaah maafkan akuu,, ".
     Dovi menginstruksikan kami untuk mundur dan berlindung serta mencari jalan keluar dari awan kegelapan, mereka akan mengurus pasukan kegelapan semampu mereka. Aku langsung berpikiran untuk mencari Igor yang terkena kekuatan Byllzard tadi, gemuruh petir Dovi dan kilatan-kilatan cahaya pertempuran yang sangat dahsyat sangat terlihat dan terdengar jelas oleh kami, hingga membuat jantuh dan tubuh kami bergetar seakan kami juga ingin membantu dalam pertempuran. Akhirnya kami menemukan Igor yang terluka parah diantara runtuhan ngarai yang dihantamnya saat terlempar tadi.
Igor mengatakan "cepat dekatkan diri kalian kepadaku.. Aku akan membuka portal itu untuk kalian".Igorpun mulai mengumpulkan kekuatannya untuk membuka portal.
     Saat bersamaan kekuatan kegelapan yang sangat besar bagaikan badai menghantam dan menghancurkan ngarai-ngarai yang berada di sekitar kami. Secara mengejutkan terlihat oleh kami pertempuran yang dahsyat,entah bagaimana ketiga teman Dovi telah tewas, dan saat ini hanya terlihat Dovi yang telah terluka, serta Mada dan Gena yang berada dibalik perlindungan perisai Dovi. Dovi berteriak kepada kami  "Cepaat pegilah dari sini!!!! Persiapkan diri kalian, beritakan ini pada seluruh pemimpin Zelfreays!!!" Gena melempar Mada menuju ke arah kami, ia juga mengatakan "aku akan bersama ketua, dengan tubuhku ini akan melindungi kalian", Mada sambil menangis dan tidak bisa berbuat apa-apa.
    Disisi lain Byllzard mengeluarkan kekuatan kegelapan yang menyelimuti tubuhnya dan siap untuk menghancurkan kami semua, Dan benar saja Byllzard melepaskan serangan kegelapannya itu ke arah kami, Dovi langsung menutup serangan itu dengan perisainya dan pecahlah serangan itu kesegala penjuru, Igor dengan cepat menarik kami masuk kedalam portal menuju Zelfreays.
     Sesaat kami sampai di tanah Zelfreays, terdengan ledakan yang begitu dahsyat dari atas awan kegelapan hingga Zelfreays terasa bergetar. Tidak aku sangka Dovi dan Gena mengorbankan dirinya untuk keselamatan kami, kami tidak dapat membendung airmata kami, jatuh terduduk dan tak dapat berkata apa-apa krna kesedihan yang kami rasakan, dan orang yang bertanggung jawab atas kejadian ini adalah aku, karena kesombongan dan kebodohanku Dovi dan Gena harus tewas untuk menyelamatkan kami.
Tangisanku tidak bisa terhenti hingga Igor yang telah terluka parahpun menarik tanganku dan mengatakan "Ray, berhentilah bersedih, bawalah ini kepada para penguasa Zelfreays" sambil menyerahkan pecahan Entity yang terakhir ketanganku. Aku terkejut dan berkata "i.. Ini.. Pecahan Entity, Igor kau menyimpannya", igor dengan terbata-bata menyampaikan "ya a.. Aku tau k.. Kalian pasti akan me... Mencari ini, jadi aku menyimpannya", dengan tangisan aku bertanya pada Igor "Igor... Apa yang harus kami lakukan.. Bagaimana kami dapat mengalahkan Byllzard, dengan kekuatannya yang maha dahsyat itu, bahkan Dovi juga tidak dapat menghentikan pukulannya", Igor menjawab "kau harus memberi tau ke.. Kepada para pemimpin.. U.. Untuk mem.. Bangkinkan Penjaga Cahaya, karena i... itulah.. Satu-satunya kelemahan Byllzard, hanya Penjaga Cahaya yang dapan mengubah Entity menjadi kekuatan bagi dirinya dan me.. ngalahkan Byllzard", aku tidak mengerti apa yang igor katakan, Apa itu penjaga cahaya, aku tidak mengerti tetapi aku telah mengingatnya dan aku kukatakan pd Nuee dan Javotte. Tak lama Igorpun meminta maaf atas kesalahannya dan menghembuskan nafas terakhirnya di tanah Zelfreays.
     Sesaat kami akan melanjutkan perjalanan kembali ke pusat Zelfreays, tiba-tiba ada benda yang terjatuh seperti kilat dari langit dan keras menghujam tanah. Aku berlari sambil menghampiri benda itu, dan ternyata itu adalah perisai petir milik Dovi akupun memegang erat perisai petir itu. Perisai petir tidak akan pergi jauh dari pemiliknya kecuali pemiliknya telah tewas, saat itulah air mataku kembali keluar tanpa henti, Mada yang juga masih bersedih akan kematian rekannya Gena, memapah tubuhku yang sudah sangat lemah, Atland dan Li na saling menguatkan diri serta mereka terus memberikan aku semangat dan tidak menyalahkan diriku atas kejadian ini, hingga akhirnya kami berjalan pulang menuju pusat Zelfreays.

     Awan kegelapan semakin mendekat dan disinilah awal dari terjadinya perang Entity, apakah yang akan terjadi dalam perang Entity? Dapatkah Byllzard dikalahkan??

Tunggu kisahku, The Light Keeper of Zelfreays, Ray Dillon

Writer: Erristhya Darmawan Abdullah

Bekasi, 20-07-17

Tidak ada komentar: