1.1. Sejarah Slackware
Slackware adalah sebuah sistem operasi yang
merupakan distribusi GNU/Linux yang dikelola dan dikembangkan oleh Patrick Volkerding dari Slackware Linux,
Inc. Slackware merupakan salah satu distro awal dan merupakan distro paling tua
dari distro lainnya. Tujuan utama dari dikembangkannya slackware adalah
stabilitas dan kemudahan desain, serta menjadi distribusi linux yang mirip dengan UNIX. Volkerding mulai
menggunakan GNU/Linux karena memerlukan sebuah interpreter LISP untuk sebuah
proyek. Pada masa itu, distribusi GNU/Linux yang dominan adalah Softlanding
System Linux (SLS Linux). Slackware Linux dimulai sebagai koleksi pribadi dari
hasil perbaikan (patch) yang dilakukan oleh Volkerding untuk SLS Linux. Versi
Slackware Linux yang pertama tersedia untuk publik adalah rilis 1.0 yang
dirilis pada tanggal 17 Juli 1993.
Nama ”Slackware” itu sendiri berasal dari fakta
bahwa distribusi ini dimulai sebagai sebuah proyek pihak swasta tanpa komitmen
apa-apa. Untuk mencegah proyek ini menjadi terlalu serius pada awalnya,
Volkerding memberi nama yang lucu itu yang kemudian tetap bertahan bahkan
setelah Slackware menjadi proyek yang serius. Kata ”Slack” (kendor) di
Slackware merujuk pada istilah ”Slack” seperti yang digunakan oleh Gereja para
SubGenius.
Pada tahun 1999, Slackware Linux beberapa kali
dirilis mulai dari nomor 4 sampai 7. Hal ini menurut Patrick Volkerding sebagai
upaya pemasaran untuk menunjukkan bahwa Slackware adalah distro Linux yang up-
to-date sebagaimana distro-distro lainnya, yang pada saat itu banyak melepas nomor
6. Slackware memang memiliki beberapa rilis Beta dalam rentang 6.x, tetapi
tidak dihitung sebagai rilis resmi.
1.2. Filosofi Desain
Berbeda dengan distribusi GNU/Linux lainnya,
Slackware Linux mengacu pada prinsip KISS (Keep
It Simple Stupid), hal ini berarti Slackware Linux tidak memiliki perangkat
grafis yang kompleks untuk mengkonfigurasi sistemnya, sebagai hasilnya
pengguna/user yang belum berpengalaman
harus banyak belajar menggunakan Slackware Linux, namun disamping itu
pengguna/user bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang GNU/Linux dengan
distribusi seperti Slackware Linux.
Sistemnya yang sangat stabil, bebas bug, setia
pada kaidah-kaidah UNIX, ringan, dan paket-paketnya juga lengkap menjadikan ini
sebagai kelebihan dari Slackware. Namun disamping itu, semua konfigurasi
dilakukan secara manual dan deteksi otomatis terhadap hardware terbatas
menjadikkan Slackware ini kurang bersahabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar