Selasa, 22 Agustus 2017

ENTITY chapter 5 : THE LIGHT KEEPER



ENTITY : THE LIGHT KEEPER

     Zelfreays Berada dalam kehancuran, tanah, udara, hingga lautan, saat ini mengalami kekalahan dari pasukan kegelapan. Pertempuran sangat dahsyat masih terjadi, para pejuang cahaya tanpa takut terus melakukan gempuran kepada pasukan kegelapan, walaupun nyawa menjadi taruhannya.
      Sisi lautan Zelfreays pertempuran dilakukan oleh para pejuang cahaya melawan Kraken yang merupakan monster laut raksasa dengan kaki-kaki gurita dan bagian tubuhnya seperti kadal besar dengan kedua tangan yang kokoh memegang senjata berbentuk seperti jangkar, serta para monster kegelapan. Awal pertempuran para pejuang Zelfreays sebenarnya mampu mengalahkan Kraken dan para pasukan kegelapan, berkat kekuatan memanipulasi air milik Atland dan tombak trisula Gregori yang mampu melukai tubuh Kraken yang sangat keras bagaikan karang, Tetapi awan kegelapan membantu Kraken untuk membangkitkan kekuatannya, amukan dari monster ini bagaikan membelah lautan, sebagain besar pejuang cahaya tewas oleh Kraken.
Sesaat Atland tersadar dari serangan dan amukan Kraken, ia melihat para pejuang yang berada disekitarnya, dan bagaikan lautan merah karena darah para pejuang sepanjang Atland memandang lautan Zelfreays saat ini. Rasa sedih, kekhawatiran dan kemarahan mulai tampak di wajah Atland, Gregori yang juga selamat dari serangan Kraken seketika muncul dan berkata "Atland tahan rasa sedih dan marahmu, kita harus tenang dalam pertempuran dengan Kraken ini", Atland mengatakan pada Greg "Baiklah Greg, tapi apa kondisimu baik-baik saja?", Gregori sambil memegang bagian dadanya yang terlihat masih mengeluarkan darah "tidak apa-apa aku masih sanggup bertarung dan mengalahkan Kraken walaupun nyawaku taruhannya". Atland meminta Greg mendekat dan memngobati luka yang ia dapatkan.
      Sebelum pengobatan Atland selesai kepada Gregori tiba-tiba datanglah serangan dari Kraken mengarah kepada mereka. Dengan cepat Gregori langsung menyelamatkan tubuh Atland dan meloncat untuk menghindari serangan Kraken. Merekapun selamat dari serangan yang hampir merenggut nyawa tersebut.
Gregori yang masih terluka mengatakan "Atland sudah cukup luka ini tidak akan menghalangi kita untuk mengalahkan Kraken, simpanlah kekuatanmu untuk menghajar monster itu, aku memiliki ide untuk mengalahkannya", Atland menjawab " baiklah aku akan mengikuti perintahmu, ide seperti apa itu Greg?", Greg mengemukakan ide serangannya kepada Atland "serangan Kraken yang kuat berasal dari lengannya, kau hentikan lengan Kraken dan aku akan memotong satu persatu tentakel di kakinya sehingga ia akan menjadi tidak simbang, saat itulah kita akan menghabisinya dengan kekuatan penuh yang kita miliki", Atland menjawab "baiklah aku mengerti, Gregori kau harus berhati-hati, jangan lengah", Gregori sambil tertawa mengatakan " Ha.. Ha.. Ha.. Jangan khawatir Atland aku ini ketua pasukan disini, akupun sangat kuat, namun jika memang hal buruk terjadi kepadaku, setidaknya aku telah melakukan hal yg terbaik untuk Zelfreays, nyawaku tidak lebih berharga dari kebahagiaan semua orang yang ada di dalam kedamaian Zelfreays ", mendengar perkataan Gregori semangat Atland memuncak, merekapun memulai serangan kepada Kraken.
Gregori mengarahkan Tombak trisula kepada Kraken dan mengatakan dan memerintahkan kepada seluruh pejuang yang tersisa "kami para pejuang cahaya tidak ada mundur hanya karena monster sepertimu, seluruh pejuang majuu!!!!", sebelum Greg pergi akupun mengatakan kepada para pejuang "serahkan Kraken pada kami berdua, kalian terus hajar dan kalahkan pasukan kegelapan, percayalah kita pasti akan meraih kemenangan! ".
      Atland dan Gregori terus melaju bagaikan anak panah melesat, memecah setiap ombak untuk dapat menyerang Kraken. Atland mulai mengangkat air laut dan menjadikannya ombak besar, kemudian ia arahkan ke tubu Kraken. Dengan serangannya itu Altand dapat mengalihkan perhatian Kraken, sehingga Gregori dengan kecepatannya dapat menghilang dari perhatian Kraken. Kini semua berada Atland, sukses tidaknya serangan ini semua berada di pundak Atland. Semangat yang menggebu dan keinginan untuk melindungi Zelfreays membuat Atland menjadi lebih kuat dan hebat, dengan seluruh kemampuannya ia mampu mengikat kedua tangan Kraken dengan air laut yang ia angkat dan ia ubah menjadi es yang sangat kuat untuk menghentikan gerakan dari tangan Kraken. Atland berteriak dengan suara lantang "Aku Atland seoranf pejuang cahaya Zelfreays tidak akan kalah oleh monster kegelapan sepetimu!" cahaya biru memancar keluar dari tubuh Atland seluruh air di lautan seakan tertarik dan mengitari tubuh Atland hingga dapat mengangkat tinggi tubuh Atland untuk melawan dan menghentikan serangan Kraken. Disaat bersamaan Gregori dengan tombak trisulanya mulai memotong satu demi satu tentakel atau kaki-kaki dari Kraken, serta Atland melindungi Greg dari setiap gerakan Kraken.
      Kraken berhasil di hentikan, Gregori memotong setiap tentakel Kraken, sehingga monster itu tidak stabil, sesaat Kraken terlihat goyah dan akan terjatuh, Gregoripun mempersiapkan diri untuk menusukkan tombak trisulanya tepat di kepala sang monster. Atland menarik kedua tangan Kraken untuk berusaha membuat monster itu benar-benar terjatuh. Gregori berlari dan melompat tinggi dari tubuh Kraken dan mengarahkan tombaknya tepat di kepala sang monster. Sesaat sebelum serangan Gregori berhasil, tiba-tiba saja Kraken mengeluarkan semburan energi kegelapan dari mulutnya, Gregori langsung terlempar karena serangan itu.
Atland dengan arus airnya langsung menangkap tubuh Gregori. Gregori berkata"A... A.. Atland.. Hantam monster itu.. Tebas kepalanya dan kita akan meraih kemenangan, gunakanlah tombak trisulaku ini, aku percaya kau adalah harapan Zelfreays Atland" dengan tubuh yang terluka parah Gregori menyerahkan tombak trisulanya ke tangan Atland.
     Semangat, kekuatan, kemarahan, menyatu dalam diri Atland membuatnya mengeluarkan seluruh kemampuan yang ia miliki ditambah lagi kini ia memegang tombak trisula Gregori. Kini Atland memiliki kecepatan dan kekuatan dalam serangannya, ia melesat  bagaikan hiu yang mengejar mangsa  di dalam laut, tombak yang iya pegang bagaikan taring yang siap merobek apa saja yang menghalanginya.
Atland mengikat kepala Kraken dengan kendali air yang ia miliki, Kraken yang sudah terjatuh dan kehilangan keseimbangan hanya mampu menggunakan mulutnya untuk melakukan serangan, Atlandpun mampu menghindari setiap serangan Kraken dengan kecepatan yang berasal dari tombak trisulanya. Akhirnya ia membekukan ikatan di kepala Kraken hingga tidak bergerak, dan membuat ombak besar bagaikan tsunami hingga melambungkan tubuh Atland ke udara, dan kemudian Atlandpun menebas kepala dari Kraken. Atland berhasil mengalahkan Kraken, dan Atlandpun membuat ombak yang sangat besar dan kuat untuk menenggelamkan para pasukan kegelapan dari lautan Zelfreays.
     Atland kembali pada Gregori, iapun menangis karena tidak dapat melindungi Gregori, Gregoripun mengatakan pada Atland "kau hebat.. AT.. ATLAND.. Zelfreays akan sangat bangga memiliki orang sepertimu, simpanlah tombak itu sebagai senjatamu, perjalananku cukup sampai disini, aku tidak perlu khawatir lagi akan masa depan Zelfreays karena aku percaya kepadamu", Gregori akhirnya menghembuskan nafas terakhir di depan para pejuang area laut. Dengan menyisakan sedikit pasukan, area laut berhasil di lindungi oleh para pejuang cahaya Zelfreays.
      Area udara Zelfreays seperti menjadi bagian paling lemah dari Zelfreays, dikarenakan sedikit dari para pejuang cahaya yang memiliki kemampuan untuk bertarung di udara. Freya sang pemakai jubah elang, yang memimpin pertarungan di udara bersama Li na dengan pengendalian apinya Li na dapat melemparkan bola-bola api ke udara dan juga membuat badai api untuk menghalau musuh di udara. Pasukan kegelapan dipinpin oleh Ratu kegelapan Silvy sangatlah kuat, mereka dapat terbang dan melampaui para pejuang dengan sangan cepat.
      Satu sisi para pejuang udara dapat menghentikan gempuran pasukan kegelapan. Karena kehebatan Freya dan Li na yang dengan cepat menghentikan setiap serangan serta menjatuhkan setiap lawan yang tersudut. Tetapi dikarenakan kelicikan Silvi dan kelngahan Li na, akhirnya Freya terluka dan sepertinya tidak mampu lagi untuk bertarung.
      Semangat perjuangan Freya ternyata tidak sampai disitu, meskipun terluka parah dan sambil memegang bagian pundaknya yang terluka saat melindungi Li na, ia tetap memberikan instruksi kepada para pejuang cahaya untuk tetap tenang "jangan menyerah kekuatan kalian tidak akan padam hanya dengan luka yang aku terima, jadilah lebih kuat untuk dapat melindungi Zelfreays!!!". Li na yang bersedih melihat kondisi Freya berbisik kepadanya "Freya kau tidak bisa bertarung dalam kondisi seperti ini, kembalilah jangan kau lanjutkan, jika kau memaksa nyawamu akan hilang oleh Silvi, aku tidak ingin kau juga harus menjadi korban" Li na mengatakan dengan air mata yang bercucuran. Freya dengan tersenyum dan kembali membangkitkan tubuhnya mengatakan kepada Li na "apa yang aku alami tidak akan sebanding dengan penderitaan Zelfreays selama ini Li na, akupun yakin nyawaku akan lebih berharga jika aku pertaruhkan untuk kedamaian Zelfreays, jadi tegakkan kepalamu jagan takut dengan kekalahan, kita kuat karena kita ingin menciptakan kedamaian Li na". Li na bangkit sambil menghapus air matanya dan terpancarlah semangat dan kekuatan cahaya mulai terbakar dalam dirinya.
      Dengan sebelah tangan Freya kembali bertempur, Li na menjaga setiap pergerakan Freya, api yang Li na keluarkan lebih panas dan lebih dahsyat dari sebelumnya mata lina memancarkan cahaya berwana merah dan ia seperti orang yang akan menghanguskan seluruh pasukan kegelapan dalam melakukan Serangan-serangannya.
      Melihat hal berbahaya seperti itu Silvi langsung saja menargetkan Li na sebagai sasaran utamanya. Silvi menciptakan angin yang dapat memotong dedaunan, dan mengarahkannya kepada Li na. Li na yang fokus dan berkonsentrasi penuh tidak lengah dengan serangan Silvi, ia berhasil menghalau serangan Silvi dengan tembok apinya. Silvipun tak habis akal ia segera terbang dengan kecepatannya mengitari Li na sambil menunggu kesempatan dan mencari kelengahan Li na ia melemparkan udara yang sangat tajam hasil dari kibasan sayapnya untuk melukai Li na. Semakin lama Li na semakin kelelahan dan mulailah Silvi melancarkan Serangan-serangannya yang berbahaya kepada Li na, kecepatan serangan pisau udaranya sangat sulit di tandingin oleh Li na yg telah lelah. Li na mengalami luka-luka serius karena serangan ini, ia hampir dikalahkan oleh Silvi. Sesaat Silvi akan mengeluarkan serangan pusaran pisau udara kepada Li na tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi datanglah Freya dan menabrakkan dirinya secara langsung kepada Silvi hingga terjadi benturan fisik yang sangat keras dan mengeluarkan bunyi yang kencang, mereka berduapun terjatuh dari atas langit. Li na yang melihat kejadian itu langsung kaget dan berlari menuju arah jatuh Silvi dan Freya.
      Li na terlihat panik ketika melihat Silvi ternyata masih dapat bangkit dan ingin membunuh Freya, segera Li na langsung melontarkan apinya kearah Silvi dan ia menghindarinya dengan terbang menjauh dari tubuh Freya. Sementara Li na menolong Freya para pejuang cahaya lainnya mencoba menghadang Silvi dan pasukan kegelapan yang dipimpinnya, tetapi dalam keadaan panik seperti ini merekapun hanya menjadi bulan-bulanan Silvi dan para pasukan kegelapan.
      Freya yang terluka parah mengatakan kepada Li na "hei Li na kamu telah tumbuh wanita yang kuat serta cantik, aku bangga padamu, janganlah kau bersedih aku berkorban untuk Zelfreays, jangan sia-siakan perjuangan kita, kau harus mampu memimpin para pejuang dan mengalahkan ratu kegelapan itu", Li na yang bersedih bertanya kepada Freya "tetapi apa yang dapat aku lakukan untuk mengalahkannya, sementara iya dapat menguasai area udara?" Freya menjawab "percayalah pada kekuatanmu kau adalah harapan Zelfreays, tanamkanlah dalam hatimu, dan cahaya Zelfreays akan membimbingmu untuk dapat memaksimalkan kekuatanmu". Li na pun mengevakuasi Freya yang terluka dan sudah tidak berdaya.
      Li na memandang sekitarnya, para pejuang banyak yang gugur akibat pertempuran ini, iapun menghapus air matanya dan dengan seluruh potenai cahaya yang ia miliki ia membakarnya dengat semangat untuk melindungi Zelfreays. Seluruh cahaya bersinar terang dari tubuh Li na, cahaya berganti menjadi jilatan-jilatan api di sekitar tubuh Li na, pandangannyapun memancarkan panas dan guratan api. Tanpa di duga sebelumnya, api dari tubuh Li na membentuk seekor phoenix api, dan saat sayap phoenix itu mengepak Li na pun mampu terbang keudara dengan api phoenixnya.
     Bagaikan Dewi api, Li na dengan wujud api phoenixnya menari-nari di udara dan membakar setiap pasukan kegelapan yang ia lewati dan mencoba menghalanginya menuju Silvi.
Silvi mau tidak mau harus menghadapi sosok Li na yang kali ini dapat terbang dan mengikuti gerakannya. Pertarungan ini sangatlah sengit dan kecepatan mereka hampir tidak terlihat oleh mata. Silvi akhirnya kewalahan dengan kekuatan Li na, ia tidak dapat membendung panasnya api phoenix milik Li na. Li na yang menyadari kesempatan ini langsung membuat badai api denfan memutari tubuh Silvi, dan Silvipun tidak dapat lagi lolos dari serangan badai api phoenix Li na, iapun tewas tebakar hingga menjadi abu, oleh serangan Li na. Setelah berhasil mengalahkan Silvi Li na lantas membuat pilar-pilar api untuk dapat memukul mundur pasukan kegelapan. Freya yang terluka parah berhasil dibawa oleh tim medis kembali menuju area yang aman. Area pertempuran udara mampu diamankan oleh pejuang cahaya Zelfreays, meskipun tidak sedikit pasukan yang telah gugur.
     Area pertempuran terbesar adalah area daratan yang aku pimpin. Sempat mengalami kesulitan akibat blackmask dengan kekuatan yang sangat hebat. Tetapi aku dapat menahannya dan pejuang cahaya dapat membalikkan keadaan di medan perang. Hingga akhirnya Byllzard turun dari awan kegelapan serta identitas asli dari blackmask terlihat saat topengnya berhasil aku hancurkan dan dia adalah Axcel yang telah dirasuki kekuatan kegelapan. Byllzard mengatakan untak dapat mengembalikan Axcel seperti semula aku harus membunuhnya karena pengaruh kegelapan tidak akan hilang dari tubuhnya begitu saja. Byllzard lantas menyapu sebagian besar dengan kekuatannya. Aku dan Axcel terlempar dan diselamatkan oleh Mada. Hingga akhirnya munculah Nuee dan Javotte di hadapan kami untuk bertarung melawan Byllzard.
     Ditengah-ditengah pertempuran munculah Nuee dan Javotte yang seharusnya mereka berada pada ruang suci untuk membentuk kembali Entity. Aku terkena serangan Byllzard dan saat ini diselamatkan oleh Mada. Sebelum Mada membawaku ia dititipkan suatu benda berbentuk kubus yang bercahaya oleh Nuee, dan Nuee berpesan, "berikanlah ini pada Ray, jagalah dengan ketulusan dan seluruh jiwa ragamu".
Sampailah kami di kaki bukit dimana Mada membawaku dan Axcel untuk berlindung, terdengar suara pertarungan yang dahsyat menggelegar olehku, tetapi kondisiku saat ini sangatlah tidak memungkinkan untuk dapat melihat lagi apa yang terjadi, sesaat sebelum aku kehilangan kesadaran Mada memberikan suatu benda kepadaku, aku melihatnya berbicara tetapi aku tidak dapat mendengar apa yang ia bicarakan, hingga akhirnya aku tidak sadarkan diri. Ditengah ketidak sadaranku entah bagaimana, aku seperti terhisap dan masuk kedalam dimensi lain dan tiba-tiba muncullah cahaya berwarna hijau yang bertebaran disekitarku, memancar kesana dan kesini, membuatku sangat kagum akan keindahannya. Cahaya hijau tersebut terus bersinar, hingga minyulaukan mataku dan tiba-tiba cahaya tersebut membentuk sosok seseorang dengan ciri tinggi besar, berjanggut panjang, yang panjangnya hingga menutupi dada, dan juga mulutnya hampir tertutup oleh kumis dan janggutnya yang panjang tersebut, berpakaian serba hijau, wajahnya memperlihatkan senyum ketenangan khas laki-laki paruh baya dengan kebijaksanaannya.
     Sosok yang bagaikan dewa dihadapanku, lantas akupun langsung tertunduk untuk menghormatinya sembari bertanya "hormat saya tuan, perkenalkan namaku Ray Dillon, maafkan atas kelancanganku memasuki wilayahmu, karena aku juga tidak mengerti apa yang terjadi disini, tiba-tiba saja aku telang bangun dan berada disini" sosok cahaya hijau sambil tersenyum ia  menjawab "bangunlah nak, angkat kepalamu, bukan kau yang memasuki wilayahku, tetapi aku yang memanggilmu kesini". Akupun terkejut dengan kata-katanya "A.. Apa yang kau katakan? Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apakah aku sudah mati? Bagaimana keadaan Zelfreays? Bagaimana keadaan teman-temanku??". Ia kembali tersenyum dan berkata "Tenangkanlah dulu dirimu nak, kau adalah harapan Zelfreays hanya kau yang dapat mengembalikan serta menggunakan Entity untuk dapat menghancurkan kekuatan dari awan kegelapan", aku bertambah bingung dengan kata-kata darinya "siapakan dirimu wahai cahaya hijau?? Sungguh aku tidak mengerti ucapanmu, bukankah hanya  para petinggi Zelfreays yang dapat mengembalikan kekuatan Entity dan mengembalikan kedamaian? Sementara aku? Aku hanyalah pimpinan perang daratan Zelfreays, itupun untuk menggantikan ayahku", sang cahaya hijaupun menjawab "Perkenalkan namaku adalah Tundra, Zelfreays mengenalku dengan sebutan Sang Raja Hijau". Dengan sangat terkejut akupun menjawab "Bu.. Bukan... Kah menurut cerita rakyat Zelfreays kau telah mati Tundra??" Tundra menjawab dengan sedikit tertawa "Ha.. Ha.. Ha.. Iya cerita itu memang tepat nak, tubuhku memang ikut hancur bersama dengan pecahnya Entity saat itu, tetapi jiwa dan energiku selalu berada dalam Zelfreays". Dengan penasaran aku bertanya pada Tundra "lalu apa yang terjadi padaku, atau jangan-jangan tubuhku jg sudah hancur oleh Byllzard?? Karena itu aku dapat bersamamu Tundra?", Tundra menjawab "Tidak nak, tubuhmu dalam kondisi tidak sadar, kini berada pada perlindungan temanmu yang bertubuh besar... Ha.. Ha.. Ha.., aku yang memanggilmu kesini jadi kau tidak perlu khawatir", aku langsung bertanya lagi pada Tundra "Lalu mengapa kau menarikku kemari? Bukankah seharusnya aku berada di medan perang untuk mempertahankan Zelfreays".
     Alur wajar Tundra mulai terlihat serius untuk menjelaskan hal yang sangat penting kepadaku "Ray dengarlah baik-baik, dari awal tragedi pecahnya Entity, kau adalah anak yang dipilih Entity untuk dapat mengembalikan kekuatannya, karena ketika Entity hancur, sebagian dari cahaya Entity telah merasuk dalam dirimu dan juga dirimu adalah orang yang memiliki potensi cahaya murni", mendengar perkataan Tundra aku hanya bisa terdiam, Tundrapun melanjutkan kata-katanya "Nuee dan Javotte mungkin dapat menahan Byllzard tetapi hanya sang penjaga cahaya yang mampu mengalahkan serta menghancurkan Awan kegelapan, seperti yang telah Igor katakan kepadamu sebelum ia wafat". Aku dengan gugup kembali bertanya pada Tundra "mengapa Entity memilihku? Apa yang harus aku lakukan untuk mengembalikan kekuatan Entity?", Tundra menjawab "Entity memilih dengan melihat hati dari seseorang kau memiliki hati yang bersih dan bersinar bagaikan cahaya sehingga Entity memilihmu sebagai penjaga sekaligus orang yang dapat mengembalikan kekuatannya".
      Tundra juga menyuruhku untuk mempercayakan Axcel padanya karena ia dapat memulihkannya tanpa harus menghilangkan nyawa Axcel, serta ia menyarankanku melihat pertarungan Nuee dan Javotte melawan Byllzard untuk dapat mengetahui kelemahan Byllzard. Pertarungan yang sangat-sangat dahsyat terlihat langsung di depan mataku, Zelfreays serasa bergetar dan tubuhku terasa dingin seakan-akan aku ingin berada disana dan membantu Nuee juga Javotte. Tundra memberikan petunjuk padaku, jika aku mempercayai Entity maka diriku akan mudah untuk mengembalikan kekuatan Entity. Dalam dimensi Tundra iapun memulihkan diriku, serta memberikanku sedikit kekuatannya untuk memperkuat ragaku.
      Hingga tiba saatnya aku kembali ke medan perang, dengan Entity yang telah dititipkan oleh Mada ditanganku, Tundra memerintahkanku kembali karena Nuee dan Javotte sepertinya mulai kehabisan energi untuk melawan Byllzard, dan juga Tundra menyuruhku untuk mempercayakan Axcel kepadanya. Sesaat aku kembali membuka mata dan tubuhku terasa sangat kuat dan memiliki energi yang sangat kuat. Dalam penglihatanku saat di dimensi Tundra aku melihat Nuee dan Javotte bertarung mati-matian dalam melawan Byllzard mereka saling melontarkan kekuatan yang sangatlah besar, dan mereka juga dapat memblok serangan-serangan yang sangat berbahaya bagi tubuh mereka.
      Byllzard sang raja kegelapan memiliki 1001 kelicikan untuk dapat mengalahkan lawannya, iapun menyerang para warga tidak bersalah dengan serangan yang membabibuta hingga Javotte harus melindungi dengan menggunakan tubuhnya karena iya tidak sempat untuk mengeluarkan aura pelindung disaat yang sangat cepat. Tumbangnya Javotte kemudian diikuti oleh Nuee yang seorang diri menahan gempuran Byllzard, kehilangan banyak energi untuk menyatukan Entity tak pelak menjadi faktor utama kalahnya Nuee oleh serangan Byllzard. Nuee dan Javotte pun harus bertekuk lutut kepada Byllzard.
        Akupun tiba tepat waktu, sesaat sebelum Byllzard menghancurkan Nuee dan Javotte, dari atas tebing aku berteriak "Byllzaaard... Hadapi aku!!!". Byllzardpun terdiam dan memandang sekelilingnya. Teriakkan Akupun membuat seluruh pejuang terhenti dan bertanya-tanya siapakah yang berani menantang Byllzard. Akupun mengatakan "Aku the Light Keeper of Zelfreays akan menghilangkan awan kegelapan dari negeriku, dan menciptakan kedamaian". Byllzard dengan tertawa mengatakan "wuahahahaha keluarlah aku tidak takut dengan orang yang hanya pandai berbicara!!!".
Seluruh tubuhku bergetar, jiwaku terbakar, timbulah ledakkan cahaya yang sangat besar, seluruh tubuhku terbakar oleh energi cahaya, pedang Eternal, perisai petir juga seperti mendapatkan kekuatan baru hingga merekapun bercahaya, dan juga hal yang tidak aku duga Entity kembali mengeluarkan cahayanya yang sangat besar, hingga seluruh pasukan kegelapan ketakutan dan lari berhamburan, tetapi Byllzard tidak gentar iya memperhatikan asal dari ledakkan cahaya yang sangat besar itu dan berkata "cahaya ini... Orang itu berhasil membangkitkan kembali Entity... Kurang Ajaaaar!!!!"
      Entity yang bercahaya tiba-tiba saja melebur dan mengitari diriku, hingga satu persatu Entity berbubah menjadi perisai perang di tubuhku. Dari mulai kaki hingga kewajahku, akupun mendapatkan kekuatan yang sangat-sangat luarbiasa kekuatan yang bagaikan tidak terbatas berada didalam tubuhku, saat ini aku bagaikan prajurit perang dengan Armor cahaya yang terbuat dari Entity. Dan saat ini nasib Zelfreays berada ditanganku.
Setelah Entity berhasil aku satukan kekuatannya dengan diriku, maka langsunglah aku melompat kedalam medan pertempuran dan langsung berhadapan dengan Byllzard. Dengan pakaian perang Entity yang sangat bersinar dan kokoh, Byllzard terlihat bergetar dan benar saja tanpa aba-aba ia langsung melakukan serangan kepadaku, dengan sigap akupun menarik perisai petir dan dengan mudah menahan pukulan Byllzard yang dapat menghancurkan satu area pertempuran. Aku membalas pukulan tadi dengan pukulan cahaya yang aku miliki tepat di wajah Byllzard, dan iapun terlempar jauh hingga menghancurkan tebing-tebing batuan disekitar area pertempuran. Wajah Byllzard terlihat sangat kesal, dan saat ini iapun menggunakan kecepatannya untuk menyerangku, tetapi kekuatanku saat ini juga tidak kalah dengannya akupun mengimbangi kecepatan serangannya hingga bagi para prajurit biasa tidak akan sanggup untuk melihat kecepatan serangan kami. Sekali lagi aku berhasil memukul jatuh Byllzard dengan mengenai bagian perutnya iapun terjatuh dan tersungkur ke tanah hingga area disekitar Byllzard terjatuh retak dan hancur.
Byllzard yang kewalahan mulai memikirkan ide-ide licik untuk mengalahkanku mulai dari menyerang para pejuang yang tidak berdaya hingga akan membunuh Nuee dan Javotte yang sudah tidak memiliki energi lagi untuk bertarung, tetapi dengan segenap kekuatanku, aku berhasil menghentikan setiap kelicikkannya.
Terlihat Byllzard sangat-sangat marah dengan kekalahannya dariku dan iapun berteriak mengatakan "Kau tidak akan bisa mengalahkanku!!!" kemudian terlihat aura kegelapan mulai mengitari tubuh Byllzard, Nuee mengatakan padaku "Ray hentikan ia sekarang! Ia akan menyerap awan kegelapan yang tersisa kedalam dirinya, dan kita tidak akan tau kekuatan seperti apa yang akan dia dapatkan!", tetapi dalam waktu cepat Byllzard telah menyerap kekuatan dari awan kegelapan. Aku yang terlambat menyadarinya langsung bergerak secepatnya menuju ke arah Byllzard tetapi kecepatanku harus terhenti akibat pancaran energi kegelapan yang sangat kuat dan dahsyat dari tubuh Byllzard. Tubuhnya terlihat berubah menjadi sangan besar bagaikan monster, dengan tanduk dan sayap yang juga timbul di tubuhnya, iya benar-benar menjadi sesosok monstrer yang mengerikan.
     Aku memulai untuk mengambil serangan, Byllzard dengan sosoknya saat ini terlihat sangat kuat dan berbahaya, bahkan iapun tidak gentar dengan kekuatan cahaya yang begitu besar dari jubah Entityku. Serangan yang aku berikan kepada Byllzard serpertinya tidak dirasakan sedikitpun oleh sosok dirinya yang sekarang, sebaliknya aku yang harus menerima telak pukulannya hingga terlempar jauh kebelakang. Akhirnya akupun mengeluarkan pedang Eternal untuk menyerang Byllzard. Cahaya pedang Eternalpun terpancar sangat besar, aku membuat tebasan dengan cahaya pedang Eternal, dan tebasanku terlihat telak mengenai Byllzard hingga terbentuk asap yang menghalangi pandanganku terhadap Byllzard. Setelah asap mulai memudar ternyata Byllzard dapat mengubah awan kegelapan menjadi berbagai senjata untuk melindungi dirinya saat ini ia menjadikan awan kegelapan sebagai tameng untuk menghindari kekuatan tebasan cahaya pedang eternal. Situasiku sangat tidak menguntungkan.
      Byllzard terlihat senang dengan hasil yang ia dapatkan saat ini, iapun membentuk awan kegelapan menjadi sebuah senjata golok besar dan mulai menyerangku. Terjadilah pertarungan yang sangan cepat, kuat dan dahsyat, bumi Zelfreays terasa bergetar akibat benturan kekuatan kami. Berkali-kali aku harus susah payah menangkis serangan Byllzard yang sepertinya 10 kali lebih kuat daripada sebelumnya. Byllzard juga mampu menahan tebasan pedang eternal dengan golok dari awan kegelapannya. Hingga akhirnya akupun harus terpukul jatuh oleh kekuatannya, dan terpental hingga menghancurkan pohon-pohon dan menghantam bebatuan hingga hancur. Akupun tidak berdaya dihadapan Byllzard yang telah menjadi monster ini.
Disatu sisi saat pertarunganku dengan Byllzard terjadi aku melihat kilauan cahaya merah dari arah Nuee dan cahaya biru dari tempat terjatuhnya Javotte, aku tidak tau apa yang terjadi disana, karena aku hanya fokus kepada pertarunganku dan Byllzard. Saat ini keadaanku sangat tidak berdaya jubah perang Entitypun mengalami pecah dan retak hampir di semua sisi tubuhku. Byllzard mulai berjalan mendekatiku sambil tersenyum licik, ia hendak menghabisiku.
     Tiba-tiba datanglah dua kekuatan yang sangat besar memukul mundur Byllzard, kekuatan tersebut berbentuk ombak air dan badai api yang sangat besar. Kemudian muncul dua orang yang memengang kedua tanganku kemudian mengangkat tubuhku untuk berdiri tegap melawan Byllzard. Dua orang teman yang selalu ada di setiap langkahku mereka adalah Atland dan Li na, dan mereka mengatakan kepadaku "Ray, apa yang kau lakukan, berdiri kau adalah pahlawannya disini, ayo kita bertarung bersama", Li na juga mengatakan "ayo Ray, bangkit dan bertarunglah, harapan kami semua ada padamu".
      Atland berbicara kepadaku "Javotte memberikan kekuatannya padaku, begitu pula Nuee yang memberikan kekuatannya kepada Li na, mereka mengatakan Entity akan kembali kuat jika digabungkan dengan kekuatan Alam", Li na melanjutkan perkataan Atland "ya Ray, dan kami ada disini dengan kekuatan Alam dari para pelindung Entity dan bersamamu mengembalikan kekuatan Entity sekaligus menghancurkan awan kegelapan". Akupun mengatakan kepada Atland dan Li na "Terima kasih kalian berdua, saat ini aku merasakan tekad yang sangat besar, ketakutan akan kekalahan oleh Byllzard dan tanggung jawab atas kemenangan saat ini tidak lagi memberatkan hatiku, karena kalian berada disini, ayo kita kalahkan monster jelek itu teman-teman ".
      Aku membuka helm armorku yang mulai hancur dan mempersiapkan seluruh kekuatan serta senjataku untuk melawan Byllzard. Cahaya kembali terpancar dari seluruh tubuhku sampai kepada senjataku, Li na dan Atlandpun terlihat sama, cahaya kami memberikan kekuatan yang sangat besar bagi kami Atland dapat menciptakan air yang membentuk pusaran dan mengangkat tubuhnya keatas dengan tombak trisulanya ia bagaikan pemimpin di kerajaan Air, Li na mengubah diri menjadi phoenix Api dan iapun terbang melayang diatas udara, tampilan bagaikan dewi api yang dapat menghanguskan apapun yang ia lihat. Akhirnya kami bertigapun mulai menyerang Byllzard.
     Dengan kekuatan kegelapannya Byllzard melontarkan pukulan kearahku, dan aku menangkisnya dengan perisai petir, kemudian Atland mengikat tangan Byllzard dengan air kemudian membekukannya, Li na menghantamnya dengan badai api dan membuat Byllzard harus terpukul dan menerima serangan telak. Byllzard yang merasakan serangan langsung saja mengincar Li na yang berada di udara, iapun yang kini memiliki sayap terbang ke udara dan mulai mengikuti Li na, aku dan Atland tidak tinggal diam, Atland melontarkan tubuhkan ke udara dengan ombak yang ia buat, kemudian ia mengarahkan tombaknya ke Byllzard tetapi usahanya gagal ia hanya dapat merobek sedikit  bagian sayap dari Byllzard. Kemudian akupun memberikan seranganku kepada Byllzard "eternal lightning slash" aku arahkan tepat ketubuh Byllzard iapun terjatuh, melihat hal itu Li na juga memberikan serangan badai apinya kepada Byllzard, dan Byllzardpun jatuh menghantam tanah sangat dalam dam keras.
     Byllzard yang terdesak akhirnya mengambil langkah terakhirnya untuk meledakkan kekuatan kegelapan sekaligus menghancurkan seluruh Zelfreays. Byllzard mulai mengumpulkan kekuatannya dan membentuk perlindungan disekitar tubuhkan agar tidak ada yang mengusik konstentrasinya untuk mengeluarkan kekuatan terakhirnya yang dapat menghancurkan seluruh Zelfreays. Aku mengatakan kepada Atland dan Li na "Sepertinya ini akan menjadi serangan terkahirnya, kita harus mengakhiri ini dengan seluruh kekuatan yang kita miliki", Atland mengatakan "ya, kita tidak boleh terlambat dengan kekuatan Byllzard ini", Li na juga sependapat dan mengatakan "jika tidak kita hentikan Zelfreays akan hancur, saat ini pilihannya hanya Byllzard yang hancur atau Zelfreays yang hancur, tentu saja aku akan memilih Byllzard".
Kamipun mempersiapkan diri untuk bersatu menghancurkan Byllzard, Byllzard dan kekuatannya hanya dapat dihancurkan oleh kekuatan Entity dan kekuatan alam yang menginginkan cahaya kedamaian.
Atland menciptakan kekuatan air yang sangat besar dan ingat menyebutnya "Atlantis Wave", kekuatan tersebut langsung ia arahkan kepada Byllzard. Li na juga membakar kekuatan cahaynya menjadi api phoenix yang sangat panas dan besar ia menyebutnya "Fire Phoenix", terakhir adalah kekuatanku, seluruh kekuatan dan cahaya Entity aku gabungkan kepada pedang Eternal, sehingga pedang Eternalpun membentuk pedang cahaya yang sangat besar. Serangan ini aku namakan "Entity Lighting Slash" dan aku mengarahkannya tepat kepada Byllzard.
     Kekuatan kami bertiga mengarah pada Byllzard untuk menghancurkan tameng kegelapannya sekaligus Byllzard, sebelum iya mengeluarkan serangan kegelapannya yang akan menghancurkan seluruh Zelfreays. Serangan kami bertiga terlihat sangat telak mengenai Byllzard, tetapi tidak kami sangka serangan kami belum mampu menghancurkan tameng kegelapan Byllzard, kamipun terus mengeluarkan kekuatan hingga tameng tersebut hancur, Atland mengatakan padaku "Ray sepertinya serangan kita tidak cukup kuat", Li na juga mengatakan "ingatkah kau apa yang dikatakan Nuee dan Javotte, mereka mengatakan kita harus menggabungkan Entity dan juga seluruh kekuatan alam untuk dapat mengalahkannya". Aku menjawab perkataan teman-temanku "kalian telah mendapatkan kekuatan alam dari Nuee dan Javotte jadi apa yang harus kita takutkan lagi, gunakan seluruh kekuatan kita sebelum semuanya terlambat".
     Benturan kekuatan kami kearah Byllzard ternyata memang belum cukup menghancurkan tameng kegelapannya, sepertinya memang ada hal yang kurang, untuk menghancurkan Byllzard.
Disaat kami mulai putus asa, dan energi kami mulai suruh dalam menghantam Byllzard, tiba-tiba terdengarlah suara langkah kaki yang berlari, dan iapun berteriak "Supreme Earthquake" dan menghantam tameng kegelapan Byllzard. Orang tersebut ternyata adalah Axcel dan ia mendapatkan kekuatan Tundra untuk kembali dari pengaruh buruk awan kegelapan. Kamipun berteriak "Axceel"
Dan kekurangan yang aku rasakan, saat ini telah hilang karena Axcel datang dengan kekuatan Tundra dan membantu kami, iapun berkata "Hei kalian tidak akan meninggalkan aku untuk menghancurkan si pengacau ini kan! Heu". Dengan kekuatan tambahan yang melengkapi kekuatan Alam, maka tameng kegelapan dapat kami hancurkan, Byllzard terlihat sangat panik dan iapun berteriak "aku sanga raja kegelapan Byllzard akan akan menghancurkan kalian semua!"
     Akhirnya serangan kami berempat berhasil mengenai Byllzard sekaligus menghancurkannya, Byllzard tidak memiliki waktu untuk menghindari serangan kami ditambah lagi keadaannya yang sedang berkonsentrasi untuk serangan akhirnya, sehingga hal itulah yang membuat kami dapat menghancurkannya.
Pertarunganpun berakhir, seluruh pasukan kegelapan dan monster-monster kegelapan ikut lenyap bersama dengan hancurnya Byllzard, kami berhasil melindungi Zelfreays, walaupun banyak korban dari para pejuang cahaya yang gugur, Nuee dan Javottepun tak luput menjadi salah satu korban dari peperangan ini, tetapi energi dan cahaya mereka selalu berada di sekitar kami untuk melindungi kami, seperti halnya Tundra.
Aku mengembalikan Entity ke bentuk asalnya dan dengan kekuatan aku, Atland, Li na dan Axcel, kami berhasil mengembalikan cahaya serta kekuatan Entity seperti semula, kedamaianpun berangsur-angsur pulih di Zelfreays.
     Melihat pemandangan ini Axcel mengatakan kepada kami "wuaaah.. Akhirnya... Aku dapat tidur lagi di Zelfreays yang damai...", Li na langsung merespon dengan memukul kepala Axcel" dasaar kau inii sekian lama tidak bertemu kau masih saja malaas.... ", aku dan Atland tertawa melihat hal tersebut.
Mulai saat ini Kamilah penjaga Entity, apapun yang ingin mendapatkannya ataupun menghancurkannya akan berhadapan oleh kami.
     Khusus untuk diriku, dari sinilah aku mendapatkan julukan" The Light Keeper of Zelfreays" karena hanya aku yang dapat menggunakan Entity sebagai kejuatan untuk melindungi perdamain.

Inilah akhir ceritaku.

The Light Keeper of Zelfreays - Ray Dillon

Writer : Erristhya Darmawan

Bekasi 22-08-2017

1 komentar:

Unknown mengatakan...

mantap gan XD seru ceritanya XD